Langsung ke konten utama

"untuk waktu bagai penyiksaan"


untuk waktu bagai penyiksaan
entah hukum atau rayuan
untuk waktu yang dilewati dengan rumbai air mata
bersabar adalah pijakan selain hujatan
untuk setiap detail kebijakan yang dianggap remeh
mereka bahkan tidak tahu narasi yang sebenarnya
untuk setiap argumentasi yang berujung penistaan
terkutuklah jiwa-jiwa idealis itu yang berlumur dengki  kenestapaan
 



bandung, 21/03/2023

Komentar

  1. hai! sebetulnya ini adalah ungkapan kekesalahanku terhadap teman-temanku, di salahsatu organisasi internal kampus yang ku ikuti. banyak hal diantara kita yang belum terelesaikan dengan cermat, berujung kebencian. aku menyayangkan sikap mereka yang seakan semua kesalahan terletak pada pimpinan. sedang mereka sendiri masih kalah telak dari keegoismean diri. lekas membaik, semoga komunikasi tetap menjadi pilar utama ditengah gempuran siapa yang salah siapa yang benar. satu hal yang pasti, niat baik itu selalu ada.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bingkai

  Berkali-kali nestapa menyesatkanku dalam lubang hitam Diriku akan tetap membumi Berkali-kali kabut hitam menutupi jalan ke rumah warasku Diriku akan kembali Sebagaimana sumpah-serapah menyebabkanku membusuk Sebagaimana aku jatuh lalu tersungkur hingga diam membisu Aku akan tetap mewangi Pijakanku kian mengakar ke inti bumi   -yup-

RONA

 seperti siang berganti malam terangnya rembulan menunggu terik mentari seperti sepasang hitam dengan putih luasnya samudera menantang cakrawala jangan lagi belenggu hatiku dengan sendu jauhkan saja jiwaku dari pilu barangkali giliranku duduk bersamamu