Langsung ke konten utama

Ambang

 Bu, aku rindu 

Namun masih kan kau temukan 

Malapetaka pada diriku

Sayapku patah sebelah, bu

Susah aku mencari-cari arah

Bukan maksudku untuk menyerah


Bu, aku takut 

Kesepian kian menggerogoti akar jiwaku

Hingga ke tulang belulang

Keraguan lekat menyelimutiku

Memaki kebodohan yang berulang-ulang

Tidak mau aku sendirian

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"untuk waktu bagai penyiksaan" untuk waktu bagai penyiksaan entah hukum atau rayuan untuk waktu yang dilewati dengan rumbai air mata bersabar adalah pijakan selain hujatan untuk setiap detail kebijakan yang dianggap remeh mereka bahkan tidak tahu narasi yang sebenarnya untuk setiap argumentasi yang berujung penistaan terkutuklah jiwa-jiwa idealis itu yang berlumur dengki  kenestapaan   bandung, 21/03/2023

Bingkai

  Berkali-kali nestapa menyesatkanku dalam lubang hitam Diriku akan tetap membumi Berkali-kali kabut hitam menutupi jalan ke rumah warasku Diriku akan kembali Sebagaimana sumpah-serapah menyebabkanku membusuk Sebagaimana aku jatuh lalu tersungkur hingga diam membisu Aku akan tetap mewangi Pijakanku kian mengakar ke inti bumi   -yup-

RONA

 seperti siang berganti malam terangnya rembulan menunggu terik mentari seperti sepasang hitam dengan putih luasnya samudera menantang cakrawala jangan lagi belenggu hatiku dengan sendu jauhkan saja jiwaku dari pilu barangkali giliranku duduk bersamamu