Langsung ke konten utama

Bingkai


 

Berkali-kali nestapa menyesatkanku dalam lubang hitam

Diriku akan tetap membumi

Berkali-kali kabut hitam menutupi jalan ke rumah warasku

Diriku akan kembali

Sebagaimana sumpah-serapah menyebabkanku membusuk

Sebagaimana aku jatuh lalu tersungkur hingga diam membisu

Aku akan tetap mewangi

Pijakanku kian mengakar ke inti bumi

 

-yup-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

"untuk waktu bagai penyiksaan" untuk waktu bagai penyiksaan entah hukum atau rayuan untuk waktu yang dilewati dengan rumbai air mata bersabar adalah pijakan selain hujatan untuk setiap detail kebijakan yang dianggap remeh mereka bahkan tidak tahu narasi yang sebenarnya untuk setiap argumentasi yang berujung penistaan terkutuklah jiwa-jiwa idealis itu yang berlumur dengki  kenestapaan   bandung, 21/03/2023

RONA

 seperti siang berganti malam terangnya rembulan menunggu terik mentari seperti sepasang hitam dengan putih luasnya samudera menantang cakrawala jangan lagi belenggu hatiku dengan sendu jauhkan saja jiwaku dari pilu barangkali giliranku duduk bersamamu